Kasus Kata: notabene

Ketika pertama kali mendengar kata “notabene”, selain bingung dengan arti sebenarnya (meskipun dapat menebak-nebak karena sering menjumpai), saya juga bingung dengan bagaimana cara penggunaannya dalam kalimat. Mari perhatikan kedua kelompok kalimat berikut:

1a. Susi yang notabenenya lulusan SMP dapat menjadi menteri dan menginspirasi banyak orang.

1b. Albert merasa kesepian walau dia berada di Time Square yang notabenenya merupakan tempat teramai di Amerika Serikat.

1c. Salju muncul di Puncak Jaya Wijaya yang notabenenya terletak di dekat Khatulistiwa.

dan

2a. Susi yang notabene lulusan SMP dapat menjadi menteri dan menginspirasi banyak orang.

2b. Albert merasa kesepian walau dia berada di Time Square yang notabene adalah tempat teramai di Amerika Serikat.

2c. Salju muncul di Puncak Jaya Wijaya yang notabene terletak di dekat Khatulistiwa.

Pada awalnya saya cenderung setuju untuk menggunakan kelompok kalimat 1 karena lebih terdengar pas di telinga dan masuk akal (menurut saya saat itu). Namun setelah saya tahu bahwa cara penggunaan yang benar adalah kelompok kalimat 2 dan memahami bahwa “notabene” dapat diartikan sebagai “dengan catatan” atau “perlu diketahui”, maka saya secara total berubah pikiran. Karena akan aneh jika kata “notabene” itu diganti dengan padanannya seperti berikut:

1a. Susi yang perlu diketahuinya lulusan SMP dapat menjadi menteri dan menginspirasi banyak orang.

1b. Albert merasa kesepian walau dia berada di Time Square yang perlu diketahuinya merupakan tempat teramai di Amerika Serikat.

1c. Salju muncul di Puncak Jaya Wijaya yang dengan catatannya terletak di dekat Khatulistiwa.

Bandingkan dengan yang berikut ini:

2a. Susi yang perlu diketahui lulusan SMP dapat menjadi menteri dan menginspirasi banyak orang.

2b. Albert merasa kesepian walau dia berada di Time Square yang perlu diketahui adalah tempat teramai di Amerika Serikat.

2c. Salju muncul di Puncak Jaya Wijaya yang dengan catatan terletak di dekat Khatulistiwa.

Dari sini dapat kita simpulkan manakah cara penggunaan kata “notabene” yang benar, yaitu cara penggunaan pada kelompok 2.

Kasus Terselesaikan

1 thought on “Kasus Kata: notabene”

Leave a Comment