Kalimat-kalimat yang Mengubah Hidupmu I

Diterjemahkan dan diringkas dari http://www.thinkinghumanity.com. Segala isi dan hak cipta adalah menjadi tanggung jawab dan dikuasai sumber.

Sebuah kalimat dapat merusak kehidupan seseorang, mengubah mood, atau memberikan energi untuk melangkah maju.

  1. Orang-orang tidak sedang menentangmu; Mereka pada pihak mereka masing-masing.

  2. Kamu lebih banyak belajar dari kegagalan daripada kesuksesan.

  3. Pergilah ke tempat di mana kamu dirayakan, bukan di mana kamu dimaklumi.

  4. Setiap orang yang kamu temui khawatir akan sesuatu, menyukai sesuatu, dan pernah kehilangan sesuatu.

  5. Kenyamanan adalah musuh dari pencapaian.

Bagaimana Cara Mengingat 90% dari yang Kamu Pelajari

Dilansir dari lifehack.org.

stock-photo-142739501

Lifehack.org   Kamu berharap agar mampu belajar lebih cepat? Entah kamu sedang belajar bahasa Spanyol, alat musik baru, olahraga baru, kita dapat memperoleh keuntungan dari cara belajar yang lebih cepat. Tapi masalahnya adalah waktu yang tersedia setiap harinya. Kunci untuk belajar lebih cepat bukan terletak pada banyaknya jumlah jam, namun memaksimalkan keefektifan waktu dalam belajar.

Analogi Ember dan Air

Katakanlah kamu akan mengisi sebuah ember dengan air. Pada umumnya, ember tidak akan mengalami masalah dalam menampung air hingga ember tersebut penuh dan air tumpah.

leather_bucket_of_a_well-1024x683

Namun, kenyataannya ini bukanlah hal yang sama dengan cara kerja otak kita. Faktanya, sebagian besar informasi yang masuk ke dalam otak kita menghilang pada akhirnya. Alih-alih menganggap otak kita sebagai ember yang menampung semuanya, kita seharusnya memperlakukannya seperti seharusnya yaitu seperti ember yang bocor.

leaking-bucket

Walaupun analogi ember bocor mungkin terdengar seperti memiliki konotasi negatif, ini sebenarnya hal yang normal. Kecuali jika kamu terlahir dengan kemampuan ingatan fotografi, otak kita tidak didesain untuk mengingat setiap fakta, informasi, atau pengalaman yang kita alami dalam kehidupan kita.

Bagaimana Cara Mengingat 90% dari yang Kamu Pelajari

Pengembangan Piramida Belajar pada tahun 1960-an (secara luas dikaitkan dengan Institute NTL di Bethel, Maine) telah menggambarkan bagaimana manusia belajar.

Seperti yang dibuktikan dari penelitian, otak manusia dapat mengingat:

5% dari apa yang mereka pelajari saat diceramahi (di universitas atau di kampus)

10% dari apa yang mereka pelajari saat mereka belajar dari membaca (buku, artikel)

20% dari apa yang mereka pelajari dari audio-visual (aplikasi, video)

30% dari apa yang mereka pelajari saat mereka melihat demonstrasi

50% dari apa yang mereka pelajari saat terlibat dalam diskusi kelompok

75% dari apa yang mereka pelajari saat mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari.

90% dari apa yang mereka pelajari saat mereka mengajarkannya kepada orang lain (langsung mengimplementasikannya).

learning-pyramid-synap-2-1024x888

Namun, bagaimana sebagian besar dari kita belajar?

Buku, pelajaran di kelas, video, metode belajar yang kurang interaktif mengakibatkan 80-90% dari informasi masuk telinga satu dan keluar dari telinga yang lain.

Intinya di sini bahwa alih-alih memaksa otak kita untuk mengingat-ingat lebih banyak informasi dengan metode pasif, kita seharusnya memfokuskan waktu, energy, dan akal kita pada metode “ikut ambil bagian” yang telah terbukti menghasilkan hasil yang lebih efektif dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Ini berarti bahwa:

-Jika kamu ingin mempelajari bahasa baru, kamu harus fokus untuk berbicara dengan penutur asli dan memperoleh timbal balik (alih-alih menggunakan aplikasi pada ponsel).

-Jika kamu ingin membentuk tubuhmu, kamu harus berlatih dengan pelatih fitnes pribadi (alih-alih menonton video di Youtube).

-Jika kamu ingin mempelajari alat musik baru, belajarlah kepada guru musik lokal di kotamu.

Pada akhirnya, hal-hal tersebut menuju ke sini.

Waktu atau uang?

Berapa kali kamu mendengar seseorang mengatakan, “Saya tidak punya waktu untuk melakukan X…”

Saya benar-benar merasa bersalah karena saya telah membuat alasan-alasan tentang kurangnya waktu yang saya miliki dalam hidup saya.

Namun waktu ialah equaliser dari semuanya. Tidak peduli siapa kita, di mana kita berada, atau seberapa kita mengusahakan efisiensi, hanya ada 24 jam setiap harinya. Setiap menitnya itu unik dan saat itu berlalu, maka kita tidak dapat mendapatkannya kembali, tidak seperti uang.

“Kamu dapat menunda, namun waktu tidak.”

-Benjamin Franklin

Jadi, jika kita semua memiliki 24 jam dalam satu hari, bagaimana kita menjelaskan cerita sukses dari miliuner-miliuner (dollar) muda yang berawal dari nol, atau pelajar yang berawal dari pemula menjadi fasih dalam percakapan bahasa Spanyol hanya dalam waktu 3,5 bulan? Mereka belajar bagaimana memaksimalkan keefektifan bukan hanya sekadar efisiensi.

Katakanlah si A meluangkan waktu satu jam untuk mempelajari sebuah bahasa dan mempertahankan 90% dari apa yang telah dipelajari. Dan si B meluangkan waktu sembilan jam untuk mempelajarinya dan hanya 10% yang dapat dipertahankan. Secara matematis, si B menghabiskan waktu 9 kali lebih banyak dari si A, hanya untuk mempertahankan informasi yang sama (A: 1*0,9=B:9*0,1).

Angka pastinya dapat diperdebatkan, namun intinya jelas. Cara untuk memiliki lebih banyak waktu bukanlah dengan meraih kemenangan-kemenangan kecil, seperti menonton video tutorial 5 menit dari Youtube alih-alih yang 15 menit, namun dengan kemenangan-kemenangan besar, seperti memilih metode yang paling tepat sedari awal. Atau secara konstan mempercayakan pada alternatif-alternatif kecil, sedangkan berinvestasi pada solusi yang premium sebenarnya dapat menghemat waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Hal ini mengoptimalkan waktu kita yang terbatas dengan cara fokus pada solusi-solusi dengan pengaruh yang paling besar dan tidak ada toleransi untuk yang lain.

Kemampuan mengingat-ingat ilmu pengetahuan pada zaman akses informasi yang tak terbatas dan banyaknya gangguan untuk tetap fokus adalah suatu keahlian yang baik untuk mencapai tujuan yang kita miliki dengan lebih cepat.

Dengan mempelajari bagaimana cara untuk mengingat lebih banyak informasi setiap harinya, kita dapat menggunakan lebih sedikit dari waktu kita untuk mempelajari kembali pengetahuan lama dan fokus pada memperoleh pengetahuan yang baru.

Kita semua hidup dengan waktu yang terus berjalan, dan hari ini adalah usia dirimu yang termuda dari usia yang akan kamu jalani. Pertanyaannya adalah, bagaimana kamu akan menggunakannya dengan sebaik-baiknya?

Tulisan asli: How To Remember 90% Of Everything You Learn

Ditulis oleh: Sean Kim

Diterjemahkan oleh: Waldst

9 Hal yang Orang-orang Produktif Lakukan Setiap Hari

Dilansir dari entrepreneur.com.

Pendaki
Kredit gambar: Shutterstock

Entrepreneur.com  Saya akui, saya tidak selalu menjadi orang yang paling produktif. Ada saat-saat dalam hidup saya di mana kebiasaan-kebiasaan buruk sering saya lakukan dan meskipun saya pikir saya telah menyelesaikan banyak hal, namun itu seperti satu langkah maju dan dua langkah mundur. Meskipun saya masih melakukan hal-hal yang baik dan mencapai tujuan-tujuan saya, saya tidak menyadari bahwa saya belum melakukannya dengan potensi maksimal yang saya miliki.

Untungnya, ada orang-orang yang sangat produktif dan telah mencapai kesuksesan berada di sekeliling saya. Setelah meluangkan waktu mengamati teman saya bekerja dalam sehari, saya melihat bahwa dia luar biasa fokus dan memiliki kebiasaan-kebiasaan yang sangat berbeda dengan saya. Saya belajar banyak darinya dalam waktu hanya beberapa jam yang mana hal itu mengubah kebiasaan-kebiasaan saya seluruhnya.

Yang ingin saya katakan adalah orang-orang yang sangat produktif tidak menjadi seperti itu karena kebetulan. Mereka melakukan sesuatu dengan tujuan untuk memaksimalkan setiap menit dari setiap hari. Coba beberapa kebiasaan-kebiasaan ini dan saya yakin Anda akan melihat lonjakan produktifitas Anda.

1. Fokus pada satu hal pada satu waktu.

Meskipun multitasking sepertinya merupakan ide bagus karena akan sangat membantu Anda dalam melakukan banyak hal dalam satu waktu, multitasking sebenarnya dapat membatasi produktifitas Anda dan kualitas pekerjaan yang Anda lakukan. Orang-orang yang produktif mencurahkan semua waktu dan energi mereka pada satu pekerjaan, biasanya hal yang tertera pada daftar to-do  merekalah yang akan mendorong mereka menuju kesuksesan.

2. Singkirkan gangguan.

Fokus pada satu hal dalam satu waktu tidak akan berhasil jika ponsel Anda menginterupsi Anda secara konsisten dengan pesan pribadi atau skor pertandingan bola terbaru, sehingga orang-orang yang produktif memberikan diri mereka hadiah berupa momen dengan menyingkirkan gangguan-gangguan dari sekitar sesegera mungkin. Saya menyukai pengaturan mode malam dalam iPhone saya, yang dapat diatur untuk membolehkan panggilan telepon dari orang-orang favorit -seperti isteri saya- untuk  berdering dalam keadaan mendesak.

3. Antisipasi halangan di waktu yang akan datang.

Orang-orang yang sangat produktif mempertimbangkan apa yang akan mereka perlukan di waktu yang akan datang dan mempersiapkan sebelumnya. Sebagai contoh, apakah Anda mengatur cerek kopi Anda pada sebuah timer pada malam sebelumnya, atau mengambil pakaian (laundry) Anda sebelum Anda membutuhkannya? Memikirkan beberapa jam, bahkan beberapa hari ke depan akan mengurangi stres/beban yang akan Anda alami di waktu yang akan datang dan Anda akan menjadi lebih produktif saat Anda tidak harus membuang-buang waktu untuk mencari, memperbaiki, dan melakukan hal-hal lain pada saat Anda membutuhkan hal-hal tersebut.

4. Seimbangkan antara urusan rumah dan pekerjaan.

Rahasia dari produktivitas yang sesungguhnya bukanlah fokus semata-mata pada pekerjaan. Entah pekerjaan Anda itu adalah passion Anda atau bukan, menyeimbangkan hubungan pribadi Anda dan waktu Anda di kantor adalah integral untuk menjadi produktif. Meluangkan waktu untuk keluarga, teman-teman, olahraga, dan relaksasi, sehingga Anda dapat menikmati buah dari keras Anda dan menghindarkan Anda dari stress.

5. Periksa kontak masuk Anda pada waktu yang ditentukan.

Menjawab email kapanpun mereka datang adalah hal yang mengganggu dan memecah fokus Anda. Orang-orang yang produktif tahu bahwa mereka tidak akan menyelesaikan banyak hal jika mereka berada pada aba-aba dan panggilan dari orang lain atau apapun yang menyita perhatian mereka. Alih-alih terus memeriksa kotak masuk Anda, periksa email Anda dua atau tiga kali sehari, maksimal. Aturlah waktu kapan Anda harus membalas dan pisahkan antara yang memerlukan perhatian segera dan yang dapat menunggu.

6. Hindari pertemuan yang tidak perlu.

Sebagian besar pertemuan/meeting tidak memiliki sasaran yang jelas dan membuang-buang waktu. Sering kali orang yang diundang tidak begitu diperlukan dan semua informasi dapat diberikan dalam beberapa email atau memo. Jika Anda harus menyelenggarakan pertemuan, buatlah agenda sebelumnya dan tunjuklah moderator yang dapat menjaga agar setiap orang bekerja pada tugasnya masing-masing. Kalau tidak, gunakan salah satu dari banyak aplikasi-aplikasi kolaborasi yang tersedia, seperti Yammer, Podio, Basecamp, atau Asana.

7. Katakan “Ya” secara hemat.

Orang yang produktif mengetahui 2 hal. Satu, waktu itu premium. Semakin banyak hal yang mereka mulai, semakin besar kemungkinan bahwa secara fisik tidak mungkin untuk menyelesaikan hal-hal tersebut. Dua, kebijaksanaan adalah bagian yang lebih baik dari keberanian. Artinya, jika Anda akan melakukan hal dengan berani, memilih jalan Anda dengan hati-hati adalah hal yang sangat penting. Jangan mengatakan “Ya” karena khawatir bahwa tidak ada hal lain yang akan terjadi, dan mengatakan “Tidak” kerap kali.

8. Delegasikan sebanyak mungkin.

Mendelegasikan adalah saudara kembar dari mengatakan “Ya” secara hemat. Membebaskan kendali dan mendelegasikan secara efisien adalah trik yang luar biasa dari orang-orang produktif. Kadang kala Anda ingin mengatakan “Ya” namun Anda tidak memiliki waktu untuk hal tersebut. Manfaatkan satu dari banyak cara yang ada untuk menemukan seseorang untuk melakukan hal-hal yang secara fisik tidak dapat Anda lakukan sendiri. Dari mengatur sebuah tim hingga mengambil pakaian (laundry)  Anda. Anda tidak harus melakukan semuanya sendiri.

9. Pelihara diri Anda dengan rutinitas pagi.

Orang-orang yang paling produktif di dunia memiliki suatu kumpulan rutinitas pagi yang membuat mereka siap untuk menjalani hari, seperti kopi, air hangat, yoga, dan menulis daftar prioritas. Namun hal ini dapat berupa apapun yang dapat mengarahkan pikiran dan tubuh Anda pada produktifitas dalam menjalani hari. Rutinitas menjadi kebiasaan dan kebiasaan yang baik menjaga Anda tetap sehat, penuh semangat, dan siap untuk apapun.

Tulisan asli: 9 Things Ridiculously Productive People Do Every Day

Ditulis oleh: Murray Newlands

Diterjemahkan oleh: Waldst