Review Paper 5: Uji Ultrasonik dengan Metode Phased Array untuk Mengetahui Adanya Cacat Melingkar pada Permukaan Dalam Pipa

Sumber: IEEE. Guo Z., Zhang D., Tan Y., Shi F., Zhang B., Gong J.

Kerusakan pada pipa yang berbentuk longitudinal dapat dideteksi dengan mudah dengan metode phased array cekung 1-D. Namun untuk kerusakan yang berbentuk melingkar, akan sulit untuk dideteksi dengan metode ini. Oleh karena itu, penelitian ini akan memperkenalkan metode phased array cekung dengan bentuk yang mengerucut untuk melakukan inspeksi kerusakan melingkar pada pipa.

Review Paper 4: Simulasi Uji Ultrasonik untuk Resolusi Deteksi Korosi pada Pipa

Sumber: IEEE. Qian Q., Hanachi H., Liu J., Gu J., Ma F., Koul A., Banerjee A.

Metode pulse-echo banyak digunakan pada uji ultrasonik. Pada metode ini, waktu lintas dari gelombang ultrasonik diukur dan perubahan pada impedansi akustik dilacak. Cacat pada pipa seperti korosi dapat menyebabkan inkonsistensi pada impedansi akustik. Salah satu tantangan pada deteksi korosi adalah kerusakan yang baru terbentuk dan memiliki dimensi yang sangat kecil. Masalah ini tidak terhindarkan pada pipa dengan dinding yang tipis. Penelitian ini mempelajari akurasi dari uji ultrasonik menggunakan serangkaian ukuran probe pada magnitude yang berbeda untuk mendeteksi kerusakan pada tahap awal korosi.

Probe dengan ukuran 0,2, dan 6 mm memiliki tingkat error yang relatif lebih rendah dan tingkat keterulangan error yang lebih tinggi.

Probe dengan ukuran 8 dan 10 mm memiliki tingkat error yang tinggi dan keterulangan error yang sangat rendah.

Review Paper 3: Sistem Pengawasan Korosi pada Saluran Pipa Minyak dan Gas Berbasis Ultrasonik

Sumber: IEEE. Bin Y., Mingxiang L., Li Q., Lu Y.

Korosi dapat menimbulkan penipisan ketebalan pipa, timbulnya keretakan, bahkan kebocoran minyak dan gas. Saat ini, pengawasan pada saluran pipa dilakukan dengan metode elektrokimia dan NDT (Nondestructive Testing). Pengawasan dengan metode elektrokimia memiliki beberapa kelemahan, yakni metode ini dapat membuat kerusakan pada saluran pipa itu sendiri dan sangat berisiko. Di antara metode-metode NDT, ultrasonik adalah yang paling banyak digunakan karena keterbacaan hasil dan kemudahan dalam penggunaannya. Namun metode ini masih memiliki kekurangan jika hanya menggunakan satu buah probe ultrasonik, yakni adanya data pembacaan yang berubah-ubah dan bahkan penyimpangan data. Penelitian ini mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan sensorĀ  ultrasonik berjumlah banyak (multy-crystal) yakni sebanyak 14 buah dengan arah inspeksi mengelilingi pipa. Metode seperti ini dapat mengatasi keterbatasan pada sensor ultrasonik single-crystal sehingga kemampuan pengawasan dapat diperbaiki.

Review Paper 2: Pengawasan Berbasis Ultrasonik Secara Terus-menerus untuk Mengetahui Adanya Korosi

Sumber: IEEE. Nutthawut S., Alexander K., Roger L., Steve S.

Penelitian ini ditujukan untuk memonitor korosi yang dipercepat. Bahan pencegah korosi diterapkan pada permukaan objek agar tercipta keadaan yang tidak seragam. Penelitian ini menggunakan transduser ultrasonik 5 MHz dan 10 MHz masing-masing 2 buah.

Permukaan objek mengalami korosi secara tidak beraturan, sehingga akan lebih baik jika menggunakan beberapa kanal monitoring ultrasonik.

Percobaan ini mencoba membandingkan 2 buah metode, yakni Cross-Correlation (XC) dan Adaptive Cross-Correlation (AXC). Metode XC tidak dapat menyelesaikan masalah umum yang dihadapi, yakni korelasi yang buruk antara gelombang pantul pertama dan kedua pada sampel yang telah mengalami korosi. Masalah ini dapat diatasi dengan metode AXC.

Review Paper 1: Pengukuran Berbasis Ultrasonik pada Pengikisan Tebal Dinding Pipa yang Disebabkan oleh Korosi

Sumber: IEEE. Julio C. A, Flavio B, Marcos T.

Saluran pipa merupakan benda yang dapat terkikis seiring berjalannya waktu karena korosi.

Teknik pantulan pulsa ultrasonik sangat umum digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, tetapi presisi dari pengukuran ini sangat tergantung dengan suhu dan sistem ultrasonik ini sendiri.

Penelitian ini menyediakan strategi koreksi suhu pada pengawasan korosi pipa jangka panjang menggunakan sistem pengukuran ultrasonik untuk memperoleh akurasi sebesar 1 (satu) mikron.

Sistem ini menggunakan couplant berupa air.

Penentuan ketebalan pipa didapat secara langsung dari waktu lintas ultrasonik dalam dinding pipa.

Syarat untuk mencapai akurasi 1 mikron:

  1. Pemasangan alat harus stabil dalam jangka waktu yang lama.
  2. Melakukan implementasi skema interpolasi pada pemrosesan sinyal.
  3. Efek-efek dari temperatur harus dikompensasi.

Perubahan suhu dapat mengubah kecepatan ultrasonik dan menimbulkan deformasi mekanis pada dinding pipa.

Ultrasonic Testing

Uji ultrasonik atau ultrasonic testing (UT) mengacu kepada metode uji dan inspeksi terhadap suatu objek tertentu dengan memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ke arah material yang akan diinspeksi kemudian melakukan analisis terhadap gelombang pantul yang muncul dari material tersebut.