Di masa yang lalu, beberapa saat setelah saya bisa membaca, saya sempat berpikir bahwa huruf-huruf dalam alfabet kita masih bisa disederhanakan lagi karena masih banyak huruf yang menurut saya memiliki bunyi yang sama. Misalnya huruf “K” dengan “Q” dan “F” dengan “V”. Jika huruf-huruf ini digunakan dalam Bahasa Inggris, kita masih dapat mengetahui perbedaan bunyi di antara keduanya. Misalnya “F” akan terdengar seperti “F” yang kita kenal dalam bahasa Indonesia, misalnya pada kata “family”, sedangkan “V” terdengar lebih tebal menyerupai huruf “W” seperti pada kata “value”. Namun dalam bahasa Indonesia, kedua huruf ini akan terdengar sama misalnya pada kata “aktivitas” dan “pasif”. Jadi seolah-olah adanya dua huruf tersebut hanya menjadi variasi saja.
Kemudian ada juga huruf-huruf seperti “W” dan “Y” yang menurut saya dapat dibentuk dari huruf yang lain. Sebagai contoh:
warna → uarna
sayang → saiang
sawi → saui
ayo → aio
wortel → uortel
saya → saia
sawah → sauah
Hal-hal semacam itu juga telah kita terapkan pada beberapa kata dalam bahasa kita. Bunyi yang dilafalkan pun sama saja dan baik-baik saja, seperti misalnya pada kata:
uang, bukannya wang
dia, bukannya dya
Saudi, bukannya Sawdi
meriang, bukannya meryang
sesuatu, bukannya seswatu
Januari, bukannya Janwari
siapa, bukannya syapa
Yang berikutnya adalah “X”. Huruf ini hampir tidak pernah digunakan dalam bahasa Indonesia. Dan kalaupun digunakan, fungsinya dapat diwakili oleh huruf “K” digabung dengan huruf “S” dan akan terlihat lebih lazim.
Jadi untuk tujuan penyederhanaan agar tidak terlalu banyak huruf yang memiliki fungsi sama dengan huruf lainnya, saat itu saya pernah berpikir agar alfabet yang dipakai dalam bahasa Indonesia menjadi:
A B C D E F G H I J K L M N O P R S T U Z
Dan huruf-huruf berikut “Q V W X Y” tetap kita pelajari, namun hanya kita gunakan untuk menuliskan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Seperti halnya kita menggunakan “ß Ä Ö Ü Ñ Ç, dsb” untuk mempelajari bahasa Jerman, Perancis, Spanyol, Portugal, dan sebagainya yang juga menggunakan alfabet sama seperti kita namun mau mengubah/menambah/menyesuaikan beberapa huruf agar bahasa mereka terwakili seefisien mungkin dalam bahasa tertulis mereka.