PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI LINGKUNGAN KAMPUS DALAM
MEWUJUDKAN CIVITAS AKADEMIA YANG CERDAS, SEHAT DAN BUGAR
Pendahuluan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat mengenai perilaku seseorang
menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak
penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Hepatitis, Diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang
mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan. Lingkungan diartikan
sebagai akumulasi dari kondisi fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik yang
memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan merupakan hal yang paling
penting bagi umat manusia, oleh karena itu setiap orang ingin hidup sehat
baik sehat secara fisik, jasmani, maupun rohani. Untuk mewujudkan hidup
sehat manusia harus memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana
perilaku tersebut memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor
tersebut antra lain : faktor lingkungan, individu, keluarga, sekolah, kampus,
tempat kerja, faktor makanan, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut
diatas sangat penting diperhatikan bagi setiap orang yang ingin hidup sehat
dan sebagai pedoman bagi setiap orang untuk menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
Di kalangan mahasiswa saat ini Perilaku hidup Bersih dan Sehat masih
belum bisa diterapkan dengan baik, hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran mahasiswa tentang bagaimana cara menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Kurangnya kesadaran terhadap hal tersebut membuat
lingkungan kampus jauh dari kesan Bersih dan sehat, hal ini membuat saya
tertarik untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk bersamasama menerapkan Hidup Bersih dan Sehat dikalangan kampus. Dimulai dari
diri sendiri, lingkungan, dan kesadaran terhadap Hidup Bersih dan Sehat
maka hal ini akan menjadi mudah untuk kita wujudkan.
Materi PHBS Dalam Kegiatan PPSMB UGM 2014 2
Pengertian PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu
strategi yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi
Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia dalam menyongsong Milenium Development Goals (MDGs).
“Health is not everything, but without health everything is nothing”.
Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya
menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat,
kondisi yang sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang
tinggi untuk sehat serta merubah prilaku tidak sehat menjadi prilaku hidup
sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi
kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja termasuk di dalam
lingkungan kampu dan tempat tinggal karena perilaku merupakan sikap dan
tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri
seseorang. Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik
yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang
atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan
merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan
masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan. Sehat adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992).
Materi PHBS Dalam Kegiatan PPSMB UGM 2014 3
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Perilaku kesehatan pada
dasarnya adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan
sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan
(Simons-Morton et al., 1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan
dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah
pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis
perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup
yang bersangkutan. Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh Nilai, Sikap
dan Pendidikan/Pengetahuan (Notoatmodjo, 2005).
Tujuan PHBS di Lingkungan Kampus.
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat termasuk dalam hal ini mahasiswa agar hidup
bersih dan sehat berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
Tatanan PHBS di Lingkungan Kampus
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran,
keinginan dan kemauan untuk memulainya. Setiap mahsiswa dapat
menerapkan prinsip untuk hidup bersih serta menjadikan perilaku sehat
menjadi kebiasaan. Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka
tidaklah sulit melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai
kebiasaan sangat mudah untuk dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa
kesehatan merupakan suatu “kebutuhan”, sehingga kita akan termotivasi
untuk mencapainya dan melakukannya. Berikut ini beberapa indikator PHBS
di Lingkungan Kampus :
Materi PHBS Dalam Kegiatan PPSMB UGM 2014 4
a. Menggunakan air bersih
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak
bersih. Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau
sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih
dengan menggunakan saringan sederhana.
b. Mencuci tangan dengan air dan sabun.
Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan
dan ketika akan mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah
mencegah perpindahan kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan
oleh berbagai bakteri penyebab infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.
c. Menggunakan jamban sehat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang
sangat kompleks antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit
cacing, schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat
mengkontaminasi makanan, minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.
d. Makan buah dan sayur setiap hari.
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta
mudah didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
kebutuhan gizi dapat terpenuhi.
e. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan
meningkatkan kekuatan otot dan menyehatkan badan.
f. Tidak merokok di lingkungan kampus.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–
orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam
lingkungan kampus. Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh
rokok, antara lain terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut,
penyakit jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi,
dan efek ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok. Di dalam sebatang
Materi PHBS Dalam Kegiatan PPSMB UGM 2014 5
rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang terbukti
menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.
g. Mengkonsumsi jajanan di kantin kampus
Mengkonsumsi jajanan di kantin kampus atau di lingkungan sekitar
kampus dengan jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah
bahan tambahan makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna,
pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau
tidak.
h. Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus,
menjadi sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan
udara.Sampah menjadi media perkembangan kuman-kuman penyakit yang
dapat membahayakan kesehatan.
i. Olah raga yang teratur dan terukur.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali,
otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan
proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan
menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis, diabetes, stroke dan
hipertensi.
j. Menjauhi Narkoba dan Minuman Alkohol
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada
beberapa faktor yaitu jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi, usia, berat
badan, dan jenis kelamin. Selain itu makanan yang ada di dalam lambung
serta pengalaman seseorang minum-minuman beralkohol. Walaupun
pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat hubungan antara
konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration – BAC) dan
efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring
dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang
banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan
mereka mengabaikan efek buruknya.
Materi PHBS Dalam Kegiatan PPSMB UGM 2014 6
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau
kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat
pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
A. Dampak Fisik:
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses),
alergi, eksim
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi
(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan
antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan
menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya sehingga kondisi over dosis bisa menyebabkan
kematian.
Materi PHBS Dalam Kegiatan PPSMB UGM 2014 7
B. Dampak Psikis:
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus
obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis
berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
k. Hindari Pergaulan Bebas (HIV dan AIDS)
Pergaulan bebas dikalangan remaja akhir-akhir ini sangatlah
memprihatinkan. Banyak remaja yang harus menikah dini dikarenakan
mereka telah hamil di luar nikah, semakin hari pengidap HIV/AIDS semakin
bertambah, pecandu narkoba semakin merajalela. Pengidap HIV/AIDS
semakin hari semakin meningkat, seks bebas dan penggunaan narkoba
merupakan salah satu faktor peningkatan penularan HIV/AIDS.
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu
virus yang dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiancy
Syndrome). Jadi setelah virus HIV masuk ke dalam tubuh, maka virus ini kan
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah sistem kekebalan tubuh
rusak maka akan timbulah berbagai macam penyakit, karena kekebalan
tubuh tidak lagi bisa untuk melawan infeksi penyakit yang masuk.
Materi PHBS Dalam Kegiatan PPSMB UGM 2014 8
Virus HIV ini merusak kekebalan tubuh, sedikit demi sedikit virus ini
merusak sel limfosit tubuh, beberapa tahun awal (5-7 tahun) penderita HIV
positif ini tidak menunjukkan gejala-gejala apapun, namun setelah sistem
kekebalan tubuh smakin melemah (5-7 tahun) maka tubuh tidak dapat lagi
melawan penyakit-penyakit yang masuk sehingga akan dengan mudah
diserang oleh berbagai penyakit, belum ada obat yang bisa mengobati
penyakit ini, obat antiretroviral hanya digunakan untuk untuk mencegah
berkembangnya penyakit dengan menghentikan reproduksi HIV/AIDS dalam
tubuh.
Penutup
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan kampus yang sehat. Tujuan PHBS adalah meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan mahasiswa agar hidup
bersih dan sehat mewujudkan civitas akademia yang cerdas, sehat dan bugar.
Secara tidak langsung meningkatkan kepedulian mahasiswa akan lingkungan
yang bersih dan sehat. Disamping itu pula pada dasarnya kebersihan adalah
bagian dari iman.
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
PT.Rhineka Cipta : Jakarta.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online),
(http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat
,diakses pada 18 Juli 2014).
3. Pradana, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. (Online),
(http://info-kesehatan-kita.blogspot.com/2012/01/perilaku-hidupbersih-dan-sehat-phbs.html ,diakses pada 18 Juli 2014).
4. Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam
Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Online),
(http://www.promosikesehatan.com/,diakses pada 18 Juli 2014)